Rabu, 13 Januari 2010

Bergelut Denga Alam Bergaya Tradisi


Demi mengais rejeki, apapun dijalani. Namun karena sistem pengelolaan yang masih mengandalkan tradisi tanpa ada management yang terorganisasi kadang masyarakat kita tak memikirkan jangka panjang. Malah dengan mudah dan manisnya bereka berkata "Apa kata nanti" yang penting bagai mana saya makan hari ini.

Suatu gambaran betapah Sumber Daya Alam ini tak di kelolah dan dinikmati dengan baik.
Apalagi di imbangi denan Sumber Daya Manusia dan Teknologi

Apa mau dikata , mereka hanya mengandalkan tradisi.
Pantas jika hasilnya pun tak pasti malah kadang merugi.

Suatu potret gambaran, betapa beraninya para petani Tambak, peternak dan pelaku usaha lain menginvestasikan modalnya di alam yang setiap menit mengikis lahannya karena deburan ombak.
Dengan berjarak tidak kurang 5 meter dari deburan ombak mereka bermain judi dengan Alam.

Pohon Bakau mereka tanam layaknya ilalang yang tumbuh diladang. Berharap setahun kedepan tumbuh membesar. Namun di sisi lain Hempasan pasir melangkah dengan pasti seiring deburan ombah. Seinchi demi seinchi, sesenti demi sesenti namun pasti tiap menit berganti.

Sementara nun jauh disana (tak lebih dr 50 m dr bibir Pantai) si gembala dengan riang menggembalakan ternaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar